BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Energi adalah benda penting dalam
menunjang hidup manusia, tanpa energi manusia akan mengalami kesulitan dalam
menjalani hidup, dengan kata lain, bahwa manusia hidup selalu akan membutuhkan
energi, terlebih lagi hidup pada zaman modern sekarang ini, sebagian besar alat
bantu yang digunakan manusia memerlukan energi.
Sejak awal mula adanya manusia
dimuka bumi ini, manusia telah mengenal energi, energi yang dikenal pada
awal sejarah kehidupan manusia adalah energi nonteknis, yaitu energi yang
merasal dari hewan seperti sapi dan kuda yang digunakan sebagai alat angkut dan
mesin pemutar giling dan pemutar kincir air yang sampai saat ini juga masih
digunakan di beberapa negara di timur tengah termasuk di India dan Pakistan.
Manusia memanfaatkan berbagai macam
bentuk energi. Jenis energi yang dimanfaatkan antara lain adalah energi panas,
energi listrik, dan energi angin. Energi dimanfaatkan manusia mulai untuk
kepentingan seharihari seperti memasak, mencuci, penerangan, seterika, sampai
kepentingan rekreasi seperti berselancar, bermain layang layang,dan terjun
parasit.
Rumusan
Masalah
v Menjelaskan
tentang pengertian dan macam-macam energi
v Menjelaskan Bagaimana
Pandangan Al-Qur’an dan Sains Mengenai Energi
Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui tentang pengertian dan macam-macam energi khususnya dalam
pandangan Al-Qur’an dan Sains. Selain itu tujuan penelitian ini juga untuk
melengkapi tugas Ilmu Al-Qur’an dan Sains
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Penulis, Karena dengan tugas ini dapat menambah
pengetahuan serta wawasan bagi si penulis mengenai masalah energi dalam pandangan Al-Qur’an dan Sains
2. Rekan-rekan Mahasiswa, Hasil penelitian ini diharapkan
dapat berguna untuk yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai Masalah energi
dalam pandangan Al-Qur’an dan Sains.
3. hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan dan
dijadikan salah satu bahan masukan ataupun bahan pertimbangan dalam kegiatan
penelitian selanjutnya.
BAB II
Landasan
Teori
Pengertian
Energi
Energi adalah daya kerja atau
tenaga, energi berasal dari bahasa Yunani yaitu energia yang merupakan
kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan besaran yang kekal, artinya
energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk
satu ke bentuk yang lain.
Jenis –
Jenis Energi
Adapun macam-macam energi antara
lain:
1. Energi
Mekanik, Setiap benda mempunyai berat, maka baik dalam keadaan diam atau
bergerak setiap benda memiliki energi.
2. Energi
Panas, energi ini juga sering disebut sebagai kalor, pemberian panas kepada
suatu benda dapat menyebabkan kenaikan suhu benda itu ataupun bahkan terkadang
dapat menyebabkan perubahan bentuk, perubahan ukuran, atau perubahan volume
benda itu.
3. Energi
Magnetik, energi ini dapat dipahami dengan mengamati gejala yang timbul ketika
dua batang magnet yang kutub-kutubnya saling didekatkan satu dengan yang lain.
4. Energi
Listrik, energi ini ditimbulkan atau dibangkitkan melalui bermacam-macam cara.
Kegunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali yang dapat
dirasakan, terutama dikehidupan kota-kota besar, bahkan sebagai penerangan yang
sekarang sudah digunakan sampai jauh ke pelosok pedesaan.
5. Energi
Kimia, energi kima adalah energi yang diperoleh melalui suatu proses kimia.
Energi yang dimiliki manusia dapat diperoleh dari makanan yang dimakan melalui
proses kimia.
6. Energi
Bunyi, bunyi dapat juga diartikan getaran sehingga energi bunyi berarti juga
getaran.
7. Energi
Cahaya atau cahaya energi terutama cahaya matahari banyak diperlukan terutama oleh
tumbuhan yang berhijau daun
8. Energi
Gelombang, energi ini dimanfaatkan di dunia pariwisata untuk berselancar tetapi
harus dipilih karakteristik gelombang besar yang tidak mudah pecah misalnya
Hawai, Tasmania, Bali, Nias serta Batu Karas.
9. Energi
Nuklir, adalah salah satu energi alternatif penghasil panas dalam sebuah
reaktor yang menghasilkan tenaga listrik jutaan Volt.
10. Energi
Nabati, energi yang berasal dari makhluk hidup atau tanaman ini sudah dikenal
sejak ribuan tahun yang lalu namun baru sekarang di buat dengan teknologi
misalnya minyak jarak untuk pengganti solar, atau minyak sawit sebagai campuran
solar.
BAB III
PEMBAHASAN
Pandangan
Al-Qur’an dan Sains Mengenai Energi
QS. Yunus ayat 5
هُوَ الَّذِي
جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا
عَدَدَ السّنِيْنَ وَالحِْسَابَ مَا خَلَقَ اللهُ ذَلِكَ إِلاَّ بِالْحَقِّ
يُفَصِّلُ الأيَاَتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ(5) إِنَّ فِي اخْتِلافِ الْلَيْلِ
وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَأيَاتٍ لِقَوْمِ
يَتَّقُونَ(6)
Artinya:
” Dia-lah yang menjadikan
matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah
(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu
melainkan dengan hak. dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang Mengetahui” (QS. Yunus: 5)
Allah memberi tahu tentang apa yang
diciptakan yang menjadi tanda tanda kekuasaannya dan kesempurnaan kudratnya,
dan dia menjadikan sinar matahari sebagai penerang diwaktu siang dan cahaya
bulan bagi penerang diwaktu malam. Juga telah ditetapkan bagi bulan
manzilah-manzilah, sehingga pada awal bulan ia tampak kecil berbentuk sabit
kemudian membesar. Lalu kembali mengecil sampai mencapai manzilah
terakhirnya dan kembali kepada keadaan semula pada permulaan bulan.
Ayat ini menerangkan bahwa Allah swt. yang
menciptakan langit dan bumi dan yang bersemayam di atas `Arasy-Nya. Dialah yang
menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Matahari dengan sinarnya
adalah sebagai dasar hidup dan kehidupan, sumber panas dan tenaga yang dapat
menggerakkan makhluk-makhluk Allah yang diciptakan-Nya. Dengan cahaya bulan
dapatlah manusia berjalan dalam kegelapan malam dan bersenang-senang melepaskan
lelah di malam hari. Ayat ini membedakan antara yang dipancarkan matahari dan
yang dipantulkan oleh bulan, yang dipancarkan oleh matahari disebut diya
(sinar), sedang yang dipantulkan oleh bulan disebut nur (cahaya).
Matahari adalah sebuah planet yang
mengandung pembakaran api yang sangat dahsyat, yang mengeluarkan sebagian
sinarnya memantul kepermukaan bulan, karenanya ia bersinar dan terang pada
malam hari. Tumbuh-tumbuhan mengambil kekuatan (energi) yang berasal dari
matahari, lalu menusia memanfaatkan kekuatan yang tersimpan didalam tumbuhan,
pohon serta tanaman-tanaman lainnya untuk tujuan sebagai penghangat dan untuk
memasak yaitu dengan cara membakarnya, oleh karena itu, matahari adalah sumber
kekuatan (energi) dimuka bumi ini.
Allah menjadikan matahari untuk kita dan
memudahkannya untuk terus bergerak, pada pagi hari ia mengirimkan sinarnya
untuk kita yang membawa panas dan cahaya, mengandung sebab-sebab yang
dibutuhkan dalam kehidupan, kemudian pada sore hari ia terbit dibagian dunia
lain. Begitulah seterusnya, ia kembali, siang dan malam, terbit dan tenggelam.
Dalam permukaan matahari terdapat
sumber energi yang dapat dibakar sehingga energinya dapat dikirim ke bumi. Energi
matahari dikirim ke bumi dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetis yang
sampai dibumi dalam bentuk panas.
QS. Al-Thariq ayat 1-4
Pada awal surat Allah bersumpah
memakai nama langit dan bintang yang cahayanya menembus kegelapan malam, ia bersumpah
bahwa jiwa-jiwa manusia tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa ada yang
memeliharanya, tetapi jiwa-jiwa tersebut telah ada yang menjaga, dan menghitung
apa yang dilakukan olehnya, Ia adalah Allah.
Bintang adalah bola gas yang bercahaya yang
luar biasa terang, gas tersebut yang terdiri dari hidrogen tidaklah menyala
seperti nyala api. Bintang adalah benda raksasa yang mempunyai kekuatan
grafitasi sangat besar yang bersifat menarik ke bagian pusat. Desakan tekanan
dibagian pusat bintang sangat kuat sehingga partikel-partikel hidrogen saling
bertabrakan dan membentuk suatu unsur baru yaitu helium. Pada proses yang
disebut juga reaksi fusi nuklis (penggabungan inti), sejumlah besar
energi dilepaskan. Energi inilah yang menyebabkan bintang bersinar, kadang-kadang
hingga milyaran tahun lamanya. Di langit malam bintang-bintang terlihat seperti
titik cahaya yang diam tak berunbah, padahal sebenarnya tidak demikian.
Bintang-bintang baru terbentuk setiap waktu. Bintang-bintang tersebut terlahir
di dalam awan-awan gas dingin dan debu yang gelap dan luas.
Bintang merupakan oven raksasa penampung atom
semesta yang memproses serangkaian reaksi nuklir, yang disebut dengan proses
fusi nuklir yang menghasilkan segala unsur yang dibutuhkan oleh bumi dan langit
dunia. Disamping daya gravitasi yang mengikat bintang-bintang di langit antara
satu sama lain secara kuat, disana terdapat sejumlah daya lain yang mengikat
suatu meteri yang ada dalam bumi, juga yang ada didalam setiap benda yang
ada di angkasa, dan dilembaran langit dunia (hingga tidak terjatuh dan tidak
berbenturan antara satu sama lain). Diantara daya pengikat yang kita kenal
adalah daya nulkir yang sangat kuat, daya nuklir lemah, dan daya listrik atau
magnetik (elektromagnetik). Daya-daya inilah yang mengikat dan mencengkram
materi dan energi yang ada dalam bagian semesta yang kita ketahui.
Mengingat begitu besarnya massa
bintang-bintang, maka dengan daya tariknya merekapun menguasai planet,
planetoid, satelit, komet dan segala bentuk materi yang ada dalam orbit
bintang-bintang tersebut.
Matahari merupakan salah satu
bintang di antara milyaran bintang yang terdapat di sistem galaksi bima sakti
ini. taukah kita? Bahwasanya bintang yang tidak begitu istimewa di galaksi kita
ini pun memiliki segudang misteri yang belum terpecahkan. Terutama kedasyatan
akan energi yang tersimpan di dalamnya. Bintang yang diprediksi telah ada sejak
milyaran tahun lalu (menurut perhitungan jumlah bahan bakar hidrogennya)
mempunyai energi yang luar biasa. Bukan sekedar milyaran foton-foton cahaya
yang di pencarkan per detiknya, melainkan juga gelombang energi yang di
pancarkan menyertainya.
QS. Al-Rum Ayat 48
اللَّهُ
الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ
كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ
فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
Artinya:
” Allah, dialah yang mengirim
angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit
menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu
lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai
hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira”
(Q.S Al-Rum: 48)
Allah-lah yang mengirim angin, lalu
angin itu dapat menimbulkan awan, dan menyebar serta mengumpulkannya dan salah
satu arah di langit, terkadang awan itu berjalan, dan terkadang berhenti dan
terkadan bergumpal-gumpal, maka kamu dapat melihat air hujan keluar dari
celah-celahnya, maka apabila hujan itu menimpa hamba-hambanya, maka mereka
bersuka ria, karena hujan sangat mereka perlukan.
Pada ayat sebelumnya dijelaskan:
وَمِنْ
آيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ
وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
Artinya:
“Dan di antara tanda-tanda
kekuasan-Nya adalah bahwa dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira
dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat
berlayar dengan perintah-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya
mudah-mudahn kamu bersyukur”.(Q.S Al-Rum: 46)
Ayat-ayat diatas menunjukkan
bagaimana fungsi angin dapat menjalankan kapal (perahu). Andaikan tidak ada
angin, maka kapal hanya dapat berjalan bila diberi tenaga oleh manusia dengan
didayung. Tenaga untuk berdayung berasal dari energi internal manusia karena
makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh manusia. Namun karena adanya angin
dan perahu telah diberi layar, maka perahu dapat berjalan dengan mudahnya.
Selain itu, berkat adanya angin yang merupakan rahmat dari Allah, manusi dan
akalnya dapat menciptakan peralatan yang digerakkan dengan angin, seperti
kincir angin yang dapat digunakan untuk menggiling padi ayau gandum dan lain
sebagainya.
Daun nyiur melambai-lambai, Layar perahu
nelayan terkembang Selancar air dimainkan, Semua terjadi karena ada energi
angin, energi angin sangat berguna dalam kehidupan Perahu layar yang tidak
bermesin maka akan mengandalkan energi, angin Perahu bergerak jauh ke tengah
laut untuk menggerakkan perahu layar yang digunakan nelayan untuk mencari ikan.
BAB IV
KESIMPULAN
dan PENUTUP
KESIMPULAN
Energi adalah daya kerja atau
tenaga, energi berasal dari bahasa Yunani yaitu energi yang merupakan kemampuan
untuk melakukan usaha. Energi merupakan besaran yang kekal, artinya energi
tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk satu ke
bentuk yang lain. Adapun macam-macam energi antara lain: energi mekanik, energi
panas, energi magnetik, energi listrik, energi kimia,energi bunyi, energi
cahaya.
PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami
buat. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang konstruktif sangat
saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini
dapat memberikan sedikit manfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah pada
khususnya. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
An-Najjar, Zaghlul, Sains Dalam
Hadits, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2011
Arya, Wardhan Wisnu, Al-Qur’an
dan Energi Nuklir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
Departemen Agama RI, Al-Qur’an
dan Tafsirnya, Jakarta: Departemen Agama RI, 2009
Graham, Ian, Intisari Ilmu Ruang
Angkasa, Jakarta: Erlangga, 2005
Kadir, Abdul, Energi,
Salemba: Universitas Indonesia, 1982
Khalid, Allam Ahmad, Al-Qur’an
Dalam Keseimbangan Alam dan kehidupan, Jakarta: Gemah Insani Press, 2005
Katsir, Ibnu, Terjemah Singkat
Tafsir Ibnu Katsir, Surabaya: P.T Bima Ilmu Offsel, 1988
Musthafa, Al-Maraghi Ahnmad, Tafsir
Al-Maraghi, Semarang: Karya Toha Putra, 1993
Utaya, Sugeng, Pendidikan Lingkungan
Hidup, Malang: Gema Insani Press, 2009
Wisnu Arya Wardhan, Al-qur’an dan
Energi Nuklir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 93
Ibnu Katsir, Terjemah singkat
Tafsir Ibnu Katsir, (Surabaya: P.T Bima Ilmu Offsel, 1988), hlm. 180
Departemen Agama RI, Al-Qur’an
dan Tafsirnya, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2009), hlm. 326
Ahmad Khalid Allam, Al-Qur’an
Dalam Keseimbangan Alam dan kehidupan, (Jakarta: Gemah Insani Press, 2005),
hlm. 46-47
Ahmad Khalid Allam, Al-Qur’an
Dalam Keseimbangan Alam dan kehidupan, hlm. 258
Wisnu Arya Wardhan, Al-qur’an dan
Energi Nuklir, hlm. 102
Ahnmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir
Al-Maraghi, (Semarang: Karya Toha Putra, 1993), hlm. 194
Ian Graham, Intisari Ilmu Ruang
Angkasa, (Jakarta: Erlangga, 2005), hlm. 36
Zaghlul An-Najjar, Sains Dalam
Hadits, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2011), hlm. 4
Abdul Kadir, Energi,
(Salemba: Universitas Indonesia, 1982), hlm 68
Ahnmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir
Al-Maraghi, (Semarang: Karya Toha Putra, 1992), hlm. 113
Wisnu Arya Wardhan, Al-qur’an dan
Energi Nuklir, hlm. 98
Sugeng Utaya, Pendidikan
Lingkungan Hidup, (Malang: Gema Insani Press, 2009), hlm. 64